Detik-detik Menegangkan Roket Terkuat Sejagat Mengangkasa

Inilah roket Falcon Heavy besutan SpaceX beberapa saat sebelum mengangkasa di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida. Foto: Reuters

Falcon Heavy disebut-sebut sebagai roket terkuat yang masih beroperasi, dan hanya bisa dikalahkan oleh Saturn V milik NASA yang terakhir terbang pada 1973. Foto: Reuters

Dipersiapkan untuk mengangkut satelit ke orbit dan nantinya melakukan misi dengan awak menuju Bulan dan Mars. Foto: Reuters

Tampak salah satu muatannya adalah mobil Tesla Roadster. Itu adalah ide dari sang pendiri SpaceX, Elon Musk yang juga CEO Tesla. Foto: Reuters

"Biasanya, ketika sebuah roket melakukan uji coba, mereka hanya menaruh hal-hal membosankan seperti batu bata atau potongan baja. Mobil ini sendiri menjadi hal paling menyenangkan yang bisa kami pikirkan," tutur Musk. Foto: Reuters

Pada Selasa, 6 Februari pukul 15.45 ET, atau 3.45 WIB dini hari tadi, roket Falcon Heavy sukses menapaki jalannya menuju ke angkasa. Ini momen menegangkan peluncurannya yang bisa saja menuai kegagalan. Foto: Reuters

Ini adalah detik-detik peluncurannya menuju ke antariksa yang akhirnya berjalan sangat mulus. Foto: Reuters

"Falcon Heavy menuju ke angkasa dalam uji coba peluncurannya, membangkitkan kembali sejarah dari Saturn V dan mengembalikan landasan 39A pada misi antar planet," ujar penyiar dari SpaceX saat roket tersebut mulai lepas landas. Foto: Reuters

Selain memberikan keriuhan tersendiri setelah roket unggulannya berhasil meluncur, hal ini juga membuat SpaceX berada di atas angin dalam industri antariksa. Foto: Reuters

Sebagaimana disebutkan oleh Elon Musk, jika Falcon Heavy bisa meluncur ke angkasa, maka hal tersebut akan mengubah peta persaingan para penyedia pesawat antariksa dalam berlomba untuk mengejar kontrak dari NASA, lembaga kemiliteran, hingga berbagai perusahaan. Foto: Reuters

Satu aspek yang menjadikan SpaceX menjadi yang terdepan dalam industri ini adalah harga tiap satu kali peluncuran yang murah dari Falcon Heavy, dengan kemampuannya yang bisa digunakan kembali. Foto: Reuters

Praktis tidak ada kendala berarti dalam uji coba semalam. Foto: Reuters

Falcon Heavy mengangkasa dengan kecepatan tinggi. Foto: Reuters

Roket Falcon Heavy dapat otomatis kembali ke bumi dan nanti bisa dipakai kembali. Ini tampak dua roket Falcon Heavy kembali mendarat di dekat tempat peluncurannya. Foto: Reuters

Dengan teknologi tinggi, roket buatan SpaceX sejak lama dirancang dapat kembali dengan selamat. Foto: Reuters

Untuk sekali meluncur, Falcon Heavy membutuhkan biaya USD 90 juta. Jika dibandingkan, Delta IV Heavy, roket terkuat setelahnya, yang dioperasikan oleh Launch Alliance memakan biaya USD 435 juta untuk itu. Foto: Reuters

Warga setempat pun sangat antusias menyaksikannya detik-detik Falcon Heavy menuju luar angkasa. Foto: Reuters

Jika ada satu yang masih mengganggu pikiran Elon Musk dan seluruh orang di dalam SpaceX adalah belum kembalinya satu pendorong tersisa dari Falcon Heavy. Foto: Reuters

Sampai saat ini, pihak SpaceX belum bisa memberikan konfirmasi apakah pendorong terakhir telah berhasil mendarat di drone ship yang tersedia di atas Samudra Atlantik, dengan potensi hilangnya pendorong tersebut semakin besar. Foto: Reuters

Meski begitu, Elon Musk tetap bergembira. Ia optimis bahwa Falcon Heavy dapat mewujudkan ekplorasi antar planet, sekaligus membantu NASA dalam menjalankan misi ke Bulan untum pertama kalinya sejak 1972. Foto: Reuters