Hasil Karya Cassini, Satelit Penjaga Saturnus

Sejatinya, Cassini diluncurkan 15 Oktober 1997. Wahana ini menempuh perjalanan sekitar 7,8 miliar kilometer dan masuk ke orbit Saturnus pada 1 Juli 2004. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Nama Cassini sendiri terilhami dari seorang astronom Italia, Giovanni Demonico Cassini. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Saturnus sendiri dikenal sebagai planet bercincin dan terbesar kedua di Tata Surya setelah Jupiter. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Satelit dengan nama lengkap Cassini-Huygens mengemban tugas untuk mempelajari saturnus dan satelit alaminya. Wahana ini dibuat oleh NASA, ESA, dan ASI. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Sejak tiba di orbit Saturnus pada 2004 lalu, Cassini telah mengitari planet hampir 300 kali. Kemudian mengirim foto ke Bumi untuk dipelajari oleh para ilmuwan. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Pemantauan Saturnus dan satelit alaminya dilakukan di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California, Amerika Serikat. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Selama bertugas, Cassini telah memberi pengetahuan baru mengenai Saturnus. Terutama gambaran planet bercincin dari dekat. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Butuh waktu 29,46 tahun Bumi untuk Saturnus mengorbit Matahari. Sementara rotasi per harinya, 10 jam 40 menit 24 detik waktu Bumi. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Cincin Saturnus ini adalah kumpulan bongkahan es meteorit. Cincin tersebut terentang 6.630 - 120.700 kilometer. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute

Sejauh ini, Saturnus tidak layak huni karena atmosfernya tersusun dari gas amonia dan metana. Foto: NASA/JPL/Space Science Institute









