Menengok Kantin Mewah Facebook yang Menyimpan Kisah Sedih

Pegawai Facebook mendapat jatah makanan gratis di sebuah kafetaria atau kantin. Bukan sekadar makanan biasa tapi taraf hotel bintang lima. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Kafetaria yang terletak di kantor Facebook di New York ini bernama Desimone ukuran sangat luas. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post

Makananan yang disediakan pun dimasak langsung oleh chef berpengalaman di restoran mewah bernama Nathaniel Eckhaus. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Tugasnya adalah mempersiapkan menu sarapan, makan siang dan makan malam di hari kerja para karyawan Facebook. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Ia juga mendesain ruang makan Facebook ini yang bentuknya seperti kafetaria di sekolah-sekolah. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Kemudian susunan kursi didesain agar para karyawan leluasa makan sambil berbincang-bincang dengan kolega kerja. Tujuannya agar mereka makin akrab dan siapa tahu tercipta produk besar selanjutnya dari Facebook. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

"Ruangan Desimone ini seperti zona bebas kerja selama makan siang, di mana para karyawan hanya makan makanan yang sangat enak," ucap Nathaniel yang dikutip detikINET dari Huffington Post. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Makanan yang disajikan sungguh menggugah nafsu makan terlebih makanan ini diberikan secara gratis. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post

Ada donat bertaburan gula. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Bukan tanpa alasan Facebook menyediakan makanan gratis dan membiarkan karyawan bersantai di ruang makan. Menurut beberapa riset, istirahat yang cukup di kantor akan merangsang kreativitas karyawan dan membuat mereka lebih rileks. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Tapi ternyata ada banyak pegawai kafetaria Facebook yang gajinya terhitung rendah dan merasa sulit di tengah biaya hidup yang tinggi. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Nicole dan suaminya Victor yang sama-sama bekerja di kafetaria Facebook, hidup di dalam garasi yang muat untuk dua mobil. Karena statusnya kontrak atau outsource, mereka tak punya punya akses ke klinik, gym, dan fasilitas lain. (Foto: Damon Dahlen/Huffington Post)

Victor menyebutkan, beberapa waktu lalu dirinya dan Nicole ikut dalam barisan 500 pekerja kafetaria Facebook yang memilih bergabung dengan serikat pekerja, Unite Here Local 19. Foto: Damon Dahlen/Huffington Post

Serikat ini berisi pekerja industri teknologi yang memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Baik Facebook maupun penyedia katering outsource Flagship Facility Services yang digunakan Facebook, menentang gerakan serikat pekerja ini. Foto: Damon Dahlen/Huffington Post