Deretan Raja Teknologi, Dulu Jaya Kini Nelangsa
Friendster sempat jadi media sosial yang sangat populer di awal 2000-an. Popularitasnya menurun bahkan sama sekali dilupakan ketika Facebook mulai digemari. Foto: Istimewa
Jamannya ponsel candybar, sony ericsson menjadi salah satu merek ponsel yang digemari anak muda. Sayang seiring inovasi yang cenderung mandek dan berpisahnya kongsi bersama Sony bikin produsen ini tumbang. Foto: sony ericsson
Di awal 2000-an, Siemens merupakan salah satu merek ponsel yang terbilang berjaya selain Nokia. Namun ketika produsen lainnya mulai menggarap smartphone berbasis symbian, produsen asal Jerman ini justru meredup. Foto: siemens
Setelah menggulingkan kejayaan Nokia, popularitas BlackBerry seakan sulit dilawan di masanya. Namun kehadiran Android mematahkan kesuksesan produsen asal Waterloo, Kanada ini. Foto: ash/detikcom
Sempat jadi media sosial yang cukup popular, myspace pun harus mengakui kejatuhannya setelah diterjang Facebook. Namun platform ini belum benar-benar mati, sejauh ini masih ada pengguna yang setia menggunakannya. Foto: myspace
Pengguna Facebook dulunya dibikin heboh dengan kehadiran game-game bikinan Zynga yang bikin kecanduan. Beberapa game yang populer, antara lain adalah Poker dan Farmville. Namun kebalikan dengan kondisi saat itu, valuasi Zynga saat ini bahkan lebih murah dari harga kantornya sendiri. Foto: Gettyimages
Di eranya, Geocities yang diakuisisi Yahoo di tahun 1999 menjadi layanan hosting yang cukup populer. Namun kini layanan tersebut hanya tersisa di Jepang, sementara di negara lainnya telah sejak lama dimatikan. Foto: yahoo geocities
Siapa yang tidak kenal Yahoo? Perusahaan teknologi ini telah mengalami pasang-surutnya persaingan digital, sampai akhirnya kini diakuisisi oleh Verizon. Foto: Reuters/Denis Balibouse
AOL bisa dibilang sebagai salah satu platform media massa online di era internet. Sempat jadi acuan banyak pengguna internet, AOL kini hanya menjadi bagian kecil dari Verizon semenjak diakuisisi. Foto: aol
Saking banyak pengguna Nokia, perangkat bikin produsen Finlandia ini sampai mendapat julukan 'ponsel sejuta umat'. Tapi itu dulu, kehadiran ponsel Android meluluh-lantakan Nokia. Tapi produsen ini kini mencoba bangkit lewat HMD global yang memegang lisensi perangkatnya. Foto: ponsel Nokia