Serunya Turnamen Game Intel di Korea Selatan

Salah satu turnamen olahraga elektronik (e-Sports) terbesar, Intel Extreme Masters (IEM) kembali digelar. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Event yang berlangsung di Gyeonggi, Korea Selatan ini akan mempertemukan jawara-jawara dari masing-masing game untuk memperebutkan total hadiah senilai USD 235 ribu atau sekitar Rp 3,1 miliar. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

IEM Gyeonggi merupakan hasil kolaborasi antara produsen chipset ternama Intel dengan organisasi olahraga elektronik raksasa Electronic Sports League (ESL). Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

IEM sendiri sudah digelar selama kurang lebih 10 tahun sejak debutnya di tahun 2006 silam. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Selama itulah, berbagai pertandingan game kerap diadakan di berbagai negara. Dan untuk IEM Gyeonggi merupakan perhentian ketiga dari musim yang ke-11. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

IEM Gyeonggi melanjutkan IEM sebelumnya yang diadakan di Shanghai, China pada tanggal 28 - 31 Juli 2016 dan Oakland, Amerika Serikat pada tanggal 19 - 20 November 2016. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama George Woo selaku Intel e-Sports Marketing Manager mengatakan IEM selalu menjadi momentum yang penting untuk memperkenalkan dan memamerkan keunggulan dari produknya. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Korea Selatan sendiri, lanjut George, memiliki lebih dari 20 juta orang yang menikmati e-sport. Karenanya Intel melihat Korsel memiliki pasar yang potensial dan strategis dalam menghadirkan turnamen gaming profesional seperti IEM. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Untuk total hadiahnya sendiri, turnamen yang berlokasi di Goyang Sports Complex, Korea Selatan ini memang tidak memiliki perbedaaan dengan IEM Oakland. Keduanya sama-sama diganjar total hadiah USD 235 ribu atau Rp 3,1 miliar. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Dari total USD 235 ribu, nantinya akan dibagi menjadi beberapa bagian dalam tiga kategori game, yakni League of Legends (LoL), Starcraft 2, dan Overwatch. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Untuk LoL dan Overwatch keduanya memiliki total hadiah USD 100 ribu atau 1,3 miliar, sedangkan Starcradft 2 hanya berjumlah USD 35 ribu atau Rp 470 juta. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Selama tiga hari penyelenggaraan, yaitu dari tanggal 16 sampai 18 Desember 2016, IEM Gyeonggi siap diramaikan oleh puluhan tim yang datang dari berbagai negara. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Untuk Starcraft 2, turnamen game real-time strategy ini diisi oleh 16 tim yang kebanyakan dari Korea Selatan. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Sementara dalam pertandingan League of Legends, sebanyak delapan tim akan beradu kemampuan untuk memperebutkan mahkota juara pertama. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Dan tak ketinggalan turnamen Overwatch diramaikan oleh enam tim yang berasal dari Korea Selatan dan Eropa. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Sama halnya dengan IEM yang diadakan sebelum-sebelumnya, IEM Gyeonggi juga diprediksi akan menyedot ribuan pengunjung. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Bersama dengan sejumlah media dari beberapa negara, detikINET berkesempatan untuk menyaksikan pertandingan game akbar di penghujung tahun 2016 ini. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Event hasil kolaborasi antara Intel dan ESL (Electronic Sports League) ini memang sering mengadakan pertandingan lebih dari satu kategori game, seperti misalnya League of Legends dan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO). Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Namun khusus di event ketiga di musim 11 ini, Intel menggantikan CS:GO dengan Overwatch. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Layaknya turnamen game pada umumnya, ajang IEM 2016 ini juga turut dimeriahkan oleh para cosplayer. Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET