Deretan Ponsel Jagoan yang Berujung Kegagalan
                            Di awal peluncurannya, Palm Pre dari Hewlett Packard terlihat menjanjikan dengan sistem operasi WebOS sebagai alternatif Android serta iOS. Namun penjualannya tampaknya tak menggembirakan sehingga tahun 2011, HP memutuskan mematikan seluruh produk WebOS. Foto: Istimewa
                            BlackBerry Storm dirilis tahun 2008 dan digadang-gadang dapat menghambat laju iPhone. Sayang, layar sentuhnya yang kurang sensitif serta operasional yang lambat membuatnya dianggap sebagai produk gagal. Foto: Istimewa
                            Dell Streak yang rilis tahun 2005 sebenarnya adalah cikal bakal phablet modern alias ponsel berlayar besar. Sayang, usianya tidak lama, mungkin karena kala itu konsumen belum terbiasa dengan smartphone layar jumbo. Foto: Istimewa
                            Rilis tahun 2009, Nokia N9 memakai sistem operasi MeeGo,desainnya keren, dan speknya menjanjikan. Tapi mungkin karena OS-nya yang asing, akhirnya tidak banyak peminatnya. Foto: Istimewa
                            Diluncurkan pada 2010, Microsoft Kin mengusung desain unik dan didesain untuk memudahkan akses ke jejaring sosial. Akan tetapi handset yang diproduksi Sharp ini terbukti sedikit peminatnya dan dimatikan pada 2011. Foto: Istimewa
                            Diperkenalkan pada 2013, HTC First terintegrasi secara mendalam dengan Facebook dan dijuluki Facebook Phone. Tapi reviewnya buruk dan kameranya kurang bagus sehingga HTC First tidak pernah populer. Foto: Istimewa
                            Dipasarkan secara global tahun 2011, Xperia Play dari Sony Ericsson awalnya disambut hype sangat tinggi. Desainnya keren dan digadang memuaskan pecandu game mobile. Sayang karena satu dan lain hal, misalnya kurangnya dukungan dari Sony dan spek biasa saja, handset ini akhirnya kurang berkibar. Foto: Istimewa
                            Sebenarnya Note 7 terindikasi laris manis, tapi apa daya ia rentan meledak sehingga hanya dalam waktu dua bulan, handset kelas atas ini dimatikan oleh sang produsen, Samsung. Foto: Istimewa