Asus Zenbook UX305UA, notebook yang diklaim menjadi Ultrabook QHD+ tertipis di dunia. Notebook ini dibanderol dengan harga mulai Rp 13,3 juta. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Seri UX305 Memiliki ukuran layar 13,3 inch yang punya ketebalan adalah 16 mm. Layar IPS-nya tersedia dalam dua pilihan, yaitu QHD 3.200 x 1.800 pixel dan full HD, 1.920 x 1.080 pixel. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Ada dua varian prosesor yang digunakan di UX305UA, yaitu Intel Core i7-6500U dan i5-6200U, dengan GPU Intel HD 520. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Sementara dari segi storage digunakan SSD dengan kapasitas hingga 512 GB, dan RAM berkapasitas 8 GB dengan tipe DDR3L. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Asus juga merilis sejumlah notebook anyarnya dengan port USB-C. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
"Biar duluan," singkat Juliana Cen kepada detikINET ketika ditanya soal alasan Asus menggunakan port USB-C tersebut. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Notebook Asus dengan port USB-C tersebut antara lain adalah Transformer T100HA, A456UF, VivoBook Flip TP200, dan VivoBook Pro N552VX. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Selain itu ada juga EeeBook E202 yang juga mempunyai port tersebut. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Selain VivoBook Pro N552VX, jajaran notebook Asus yang tersebut di atas dijual dengan harga di bawah Rp 10 juta, alias masuk kategori notebook mainstream, yang pasarnya paling besar di Indonesia. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Lebih lanjut Juliana menyebut saat ini pihaknya sedang menggenjot penjualan notebook high end-nya. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Penyebabnya adalah di seri mainstream, yang harganya di bawah Rp 10 juta, Asus digempur oleh banyak pabrikan notebook lain. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
"Sekarang kalau di kelas mainstream, notebook kami bukan yang paling murah, banyak merk lain yang nyerang dengan harga lebih murah, maka dari itu sekarang kami juga meningkatkan notebook high end dengan harga yang terjangkau, mulai Rp 10 juta," pungkas Juliana. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
