Lintasarta, sebagai AI Factory di bawah Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), resmi meluluskan lebih dari 400 AI Engineer dari program beasiswa Laskar AI. Lulusan ini diproyeksikan siap bekerja di Lintasarta, mitra strategis, hingga sektor industri lintas bidang.
Program Laskar AI merupakan bagian dari gerakan AI Merdeka hasil kolaborasi Lintasarta, Dicoding, dan NVIDIA. President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, mengatakan bahwa penguasaan teknologi AI akan menjadi faktor penting meningkatkan daya saing bangsa.
"Lintasarta percaya penguasaan teknologi AI akan menjadi faktor penting meningkatkan daya saing bangsa. Melalui Laskar AI, kami membuka akses pendidikan sekaligus menjembatani talenta terbaik menuju peluang kerja nyata," ujar Bayu Hanantasena, dikutip Jumat (29/8/2025).
Sejak dibuka pada November 2024, program ini menarik lebih dari 13 ribu pendaftar. Sebanyak 657 peserta lolos seleksi dan mengikuti pelatihan intensif sejak Februari 2025, terdiri dari mahasiswa, fresh graduate, profesional, dan dosen dari ratusan kampus dan institusi.
Pelatihan berbasis industri tersebut berlangsung hampir satu semester dengan metode project-based learning. Sebagai puncaknya, mahasiswa menyelesaikan Capstone Project yang menghasilkan lebih dari 100 portofolio AI, di mana 13 proyek diakui kampus asal peserta sebagai pengganti skripsi.
Simak Video "Siapkah Ekosistem AI Dukung Ekonomi Kreatif Indonesia?"
(prf/ega)