Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang dengan pesat dan mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Dalam sebuah studi terbaru, Microsoft mengungkapkan daftar 40 pekerjaan yang berpotensi digantikan oleh teknologi AI.
Penelitian ini dilakukan oleh Microsoft Research bersama tim ilmuwan data, dengan tujuan memahami sejauh mana kapabilitas AI, seperti ChatGPT, dapat mempengaruhi dunia kerja. Meskipun studi ini berfokus pada pasar tenaga kerja di Amerika Serikat, para peneliti yakin hasilnya juga relevan di banyak negara lain, termasuk Indonesia.
"Kami menghasilkan 'skor penerapan AI' - ukuran seberapa cocok AI untuk tugas-tugas dalam pekerjaan tertentu," jelas Kiran Tomlinson, peneliti senior di Microsoft dikutip dari Windows Central.
Ia menekankan bahwa AI tidak semata-mata menggantikan manusia, namun mengubah cara orang bekerja - khususnya dalam tugas-tugas seperti menulis, riset, dan komunikasi. Meski begitu, penerapan AI tetap bisa berdampak besar terhadap struktur ketenagakerjaan global.
40 Pekerjaan yang Paling Terdampak AI
Berikut daftar 40 pekerjaan yang dinilai paling rentan tergantikan AI karena sifatnya yang berbasis bahasa, komunikasi, atau tugas berulang yang mudah didigitalisasi:
- Penerjemah, Juru Bahasa
- Sejarawan
- Petugas Penumpang
- Penjual Layanan
- Penulis, Pengarang
- Staf Layanan Pelanggan
- Pemrogram Mesin CNC
- Operator
- Agen Perjalanan
- Penyiar Radio, DJ
- Makelar
- Dosen Manajemen Pertanian dan Keluarga
- Staf Penjualan Telepon
- Resepsionis Hotel
- Ilmuwan Politik
- Reporter, Jurnalis
- Ahli Matematika
- Editor Teknis
- Korektor
- Resepsionis
- Editor
- Dosen Bisnis
- Spesialis Humas
- Staf Promosi Produk
- Penjual Iklan
- Petugas Pembukaan Rekening Bank
- Asisten Statistik
- Staf Penyewaan Mobil
- Ilmuwan Data
- Penasihat Keuangan Pribadi
- Arsiparis
- Dosen Ekonomi
- Pengembang Web
- Analis Manajemen
- Ahli Ilmu Bumi
- Model
- Analis Riset Pasar
- Operator Darurat
- Operator Telepon
- Dosen Ilmu Perpustakaan
Sebagian besar pekerjaan ini memiliki satu kesamaan: minim interaksi fisik, mudah ditransformasikan secara digital, dan dapat diotomatisasi menggunakan model bahasa AI.
Simak Video "Video Experience Analisis Kondisi Kulit Pakai AI "
(afr/afr)