Sekalipun sudah diancam, pembuat ChatGPT OpenAI tetap menolak tawaran akuisisi dari konsorsium yang dipimpin Elon Musk, yang nilainya mencapai USD 97,4 miliar atau sekitar Rp 1.592 triliun tersebut.
Menurut dewan direksi OpenAI, startup tersebut tidak akan dijual dan tawaran lain ke depannya akan menjadi tidak jujur, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (17/2/2025).
Ini adalah respon OpenAI terhadap "ancaman" Elon Musk yang menyebut akan memaksa untuk mengakuisisi OpenAI jika mereka tidak menyetop perubahan OpenAI menjadi perusahaan "for profit" atau perusahaan yang mencari keuntungan, dari yang sebelumnya merupakan perusahaan non profit.
Baca juga: Ini Ancaman Elon Musk untuk Pembuat ChatGPT |
"OpenAI tidak akan dijual, dan dewan direksi sudah sepakat untuk menolak percobaan Musk terbaru untuk mendisrupsi kompetitornya. Jika ke depannya akan ada potensi reorganisasi di OpenAI maka tujuannya adalah memperkuat misi nonprofit kami dan memastikan AGI (artificial general intelligence) akan menguntungkan untuk manusia," kata Chairman OpenAI Bret Taylor di X.
Pernyataan Taylor ini kemudian dikomentari oleh Marc Toberoff, pengacara Musk. Menurutnya OpenAI akan mengontrol penuh perusahaan pencari keuntungan OpenAI, dan langkah tersebut hanya akan memperkaya beberapa dewan direksinya, bukan untuk kemanusiaan.
OpenAI pada Desember lalu mengungkap rencananya untuk merombak struktur perusahaan, dan menyebut akan membuat perusahaan yang menguntungkan publik tersebut lebih mudah menggalang dana, serta menghilangkan pembatasan yang ada pada startup non profit.
Langkah inilah, yang menurut Musk, akan berbahaya untuk publik. Untuk itulah ia berencana membeli OpenAI bersama konsorsium yang ia pimpin.
"Jika Dewan Direksi OpenAI mau mempertahankan misinya untuk beramal (menjadi perusahaan non profit) dan menegosiasikan pencabutan tanda 'dijual' dari asetnya dengan menyetop konversi, Musk akan menarik tawarannya," kata pengacara Musk Mark Toberoff saat mendaftarkan rencananya itu di pengadilan California, Amerika Serikat.
Sebelumnya tawaran Musk itu sudah dimentahkan oleh CEO OpenAI Sam Altman. Alih-alih, Altman malah menawar untuk membeli X/Twitter.
"Tidak terima kasih, tapi kami akan membeli Twitter senilai $9,74 miliar jika Anda mau," kata Altman dalam postingannya di X.
Tawaran USD 97 miliar yang diajukan Musk jauh lebih rendah dibandingkan valuasi OpenAI sebesar USD 157 miliar setelah putaran pendanaan terakhirnya pada Oktober 2024. Upaya Musk mengambil alih OpenAI didukung oleh xAI, serta beberapa pemodal seperti Baron Capital Group dan Valor Management.
Musk dan Altman mendirikan OpenAI pada tahun 2015 sebagai perusahaan nirlaba. Namun hubungan Musk dengan Altman mulai memburuk setelah bos Tesla dan SpaceX itu meninggalkan direksi OpenAI pada tahun 2018.
Simak Video "Video: Penggunaan ChatGPT Melesat, OpenAI Sentuh Pendapatan Rp 162,7 T"
(asj/asj)