Debat Capres 2024 ketiga berlangsung panas pada Minggu malam (7/1/2024). Ketiga kandidat, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, saling adu jurus bagaimana perkuat ketahanan Indonesia menggunakan teknologi.
Debat kandidat capres Pemilu 2024 dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Adapun tema debat ketiga adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Geopolitik, subtema Globalisasi dan Politik Luar Negeri.
Setiap kandidat mengutarakan ide dan gagasan bila nanti terpilih. Tak ketinggalan, masing-masing saling menanggapi ide kandidat lain.
Anies Baswedan
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal serangan cyber. Menurutnya saat ini Indonesia menghadapi tantangan yang tidak kecil.
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, lebih dari 160 ribu orang meninggal bukan karena serangan militer, tapi karena serangan virus. HP kita, komputer kita diserang oleh cyber attack. Lebih dari 800 juta cyber attack. Perdagangan manusia, perdagangan anak, bagaimana perempuan, anak-anak menjadi korban, lebih dari 3.000 orang," ujarnya.
Ia melanjutkan, Indonesia juga menghadapi serangan dalam bentuk kecanduan narkoba. Sebanyak 4,8 juta orang terpapar narkoba. Selain itu, terjadi pencurian ikan, pencurian pasir, yang menurutnya menandakan bahwa pertahanan Indonesia kebobolan.
Anies sempat menyinggung Kementerian Pertahanan yang ironisnya tidak bisa membendung serangan cyber.
"Lebih jauh lagi, ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi Kementerian yang dibobol oleh hacker 2023. Sebuah ironi. Karena itu kita ingin mengembalikan. Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu justru digunakan untuk membeli alutsista bekas. Di saat lebih dari separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas," tegasnya.
Anies mengusulkan bahwa saat ini Indonesia perlu membangun satu struktur pertahanan siber yang serius. Menurutnya, tugas itu tidak cukup dilakukan kepada sekelompok orang saja.
"Yang kedua adalah pengadaan teknologi terbaru. Tapi kuncinya bukan semata-mata pada teknologinya. Kuncinya adalah pada pelibatan semua secara semesta," jelasnya.
Lanjut, Anies menyampaikan hal yang tidak kalah penting ialah mekanisme untuk merespon balik, apabila terjadi serangan. Jadi maksudnya negara ini harus punya kecepatan untuk recovery dan kembali ke dalam sistem.
"Jadi menyusun ini satu adalah melibatkan secara komprehensif, yang kedua menggunakan teknologi terbaru, yang ketiga sistem recovery yang cepat," pungkasnya.
Prabowo Subianto
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto memaparkan visi misinya terkait pertahanan hingga geopolitik di panggung debat Pilpres ketiga. Prabowo yakin tanpa kekuatan militer, bangsa Indonesia bisa dilindas.
"Kekuatan nasional harus ada kekuatan militer. Tanpa kekuatan militer, sejarah peradaban mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza sekarang ini," kata Prabowo
Prabowo khawatir, tanpa kekuatan militer, Indonesia bisa diambil kekayaannya. Menurutnya, Indonesia juga bisa diusir dari tanah airnya.
"Akan diambil kekayaannya, akan diusir dari tanah airnya," tegas Prabowo.
Prabowo ingin Indonesia kuat secara militer. "Tidak bisa tidak. Kita harus kuat. Kita harus kuat," lanjutnya.
Dalam sesi debat ini, Prabowo sempat menanggapi tiga gagasan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan untuk memperkuat ketahanan Indonesia yaitu: membangun sistem yang komprehensif, pengadaan teknologi terbaru, dan mekanisme untuk merespons balik apabila terjadi serangan.
Dia menyebut gagasan Anies terlalu teoritis. Bahwa semua masalah teknologi yang dihadapi Indonesia akarnya adalah sumber daya manusianya (SDM).
"Pak Anies terlalu teoretis. Semuanya bagus, indah. Tetapi yang nyata tentang masalah AI, cyber, teknologi tinggi, dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya," kata Prabowo.
Prabowo memberikan contoh ketika menjabat Menteri Pertahanan, ia langsung membentuk empat fakultas baru terkait bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (Science, Technology, Engineering and Mathematics/STEM).
"Kita menyiapkan putra-putri terbaik kita untuk menguasai teknologi, sains, artificial intelligence, untuk menguasai cyber. Bukan barang yang kita beli, kita harus kuasai know-how-nya. Kita harus kuasai sistemnya, itu yang harus kita pegang. Dan menguasai itu adalah inti dari masalah," pungkasnya.
Ganjar Pranowo
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan visi soal sistem pertahanan nasional. Ganjar bilang pertahanan Indonesia harus berlapis dan terintegrasi se-Nusantara.
"Kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum dan sistem senjata otonom," kata Ganjar.
Hal itu menurut Ganjar bisa dilakukan kalau anggaran pertahanan 1-2% dari PDB. Situasi global tahun 2024 dikhawatirkan akan penuh ancaman karena kondisi geopolitik antara AS versus China.
"Kita perlu penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat gravitasi baru dan bagian dari tarung global antara AS dan Tiongkok," kata Ganjar.
Aspek teknologi juga dinilai Ganjar perlu menyasar kepolisian. Kasus judi online, terorisme, pinjol, kekerasan seksual, TPPU, harus jadi perhatian dengan perbaikan SDM kepolisian yang melek cyber.
"Reformasi kepolisian betul-betul harus mengantisipasi ini, dengan penguatan cyber system kita, termasuk pengembangan SDM cyber yang kuat," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo turut mengusulkan BSSN diperkuat didukung internet cepat. "Kita mesti menguatkan BSSN dan penting untuk membuat security system yang baik," katanya
Dia menambahkan SDM dan infrastruktur yang baik harus dibangun untuk mengantisipasi ancaman serangan teknologi dari luar. Namun masalah internet itu juga penting.
"Selain membangun SDM dan infrastruktur yang baik, maka kecepatan internet dan coverage-nya harus tinggi. Maka kalau kita bikin infrastruktur yang bagus jangan dikorupsi," kata Ganjar.
Ganjar menambahkan Beasiswa LPDP membuka kesempatan anak muda Indonesia menuntut ilmu mengenai teknologi di luar negeri. Namun, ketika mereka kembali ke Tanah Air, harus ada tempat buat mereka berkontribusi dan ini bisa dengan melibatkan BRIN.
"Bahkan pengamanan kepolisian, perlu institusi siber yang dipimpin jenderal bintang 3 dan kita butuh duta besar siber," ungkapnya.
Dalam debat ini, Ganjar turut mengutarakan ide untuk memberdayakan kecanggihan teknologi, dan memanfaatkan viralisme.
"Teknologi digital sudah mendunia, kita semua menggunakan itu. Maka ada satu kata namanya viralisme. Maka ketika kemudian ada yang konvensional kita mendorong agar para duta besar kita, diplomat kita, untuk menjadi tenaga pemasaran, mereka menjadi fasilitator, mereka juga kemudian mempromosikan yang ada di dalam negeri," jelasnya.
Lanjutnya, Ganjar juga bilang termasuk bagaimana para diplomat tersebut menarik potensi di luar negeri ke dalam negeri. Menurutnya itu bisa dilakukan dengan berbagai kerja sama dan difasilitasi negara
"Maka viralisme sebenarnya bagian yang bisa kita dorong dari Tanah Air sendiri," tegas Ganjar.
Dirinya pun memberikan contoh dengan menyebut beberapa nama seperti Carina sebagai tim penemu anti virus dari AstraZeneca, musisi kondang layaknya Rich Brian (rapper), Niki (penyanyi), dan grup band metal perempuan bernama Voice of Baceprot.
Kata Ganjar, mereka semua dapat dipromosikan dan diviralkan. Kemudian negara bisa memfasilitasi nama-nama tersebut agar lebih mendunia.
"Niki, Rich Brian, Voice of Baceprot yang kemudian mendunia kita fasilitasi, maka dialah yang akan bisa mendapatkan keuntungan dan sekaligus menjadi diplomat Indonesia," pungkas Ganjar.
Simak Video "Video: Selamat! Anies Baswedan Sambut Kelahiran Cucu Pertamanya"
(afr/afr)