Siapa Baba Vanga, Peramal Buta yang Prediksi Nasib Umat Manusia Modern

Baba Vanga dikenal dengan ramalannya yang cukup akurat -- entah kebetulan atau tidak -- salah satunya soal kehancuran Bumi. Banyak prediksi Vanga tentang bencana alam, ia percaya lapisan es akan mencair dan permukaan air akan naik pada tahun 2033 sehingga memaksa orang untuk hidup di bawah air pada tahun 2130. Siapa sebenarnya Baba Vanga?

Baba Vanga adalah peramal terkenal asal Bulgaria yang lahir prematur di tahun 1911. Nama aslinya Vangelia Pandeva Dimitrova.

Vanga hidup di tengah keluarga yang kekurangan. Ayahnya bertempur di Perang Dunia I dan ibunya meninggal dunia saat dia masih sangat muda, mengutip History.

Ketika 12 tahun, ada peristiwa yang memaksanya kehilangan penglihatan. Ada tornado yang mengangkatnya kemudian menjatuhkannya ke lahan, sehingga ia tidak bisa lagi membuka matanya yang terasa sakit.

Vanga kemudian mengklaim bahwa dia mengalami ramalan pertamanya selama berbaring sendirian di lahan. Dia percaya dia telah memperoleh kemampuan di luar alam kita dan tidak hanya bisa memprediksi masa depan tetapi juga menyembuhkan orang.

Orang-orang pun berdatangan meminta ramalan dari Baba Vanga, salah satunya kemudian menjadi suaminya yakni Dimitar Gushterov. Dia menikah pada Mei 1942, akan tetapi suaminya menghembuskan napas terakhirnya di 1962, menjadikan Vanga seorang janda.

Banyak sekali ramalan yang diberikan Baba Vanga, bahkan ia meramalkan kematiannya sendiri yakni pada 11 Agustus 1996. Benar saja, ia meninggal di hari itu karena kanker payudara di usianya yang ke-85 tahun.

Banyak ilmuwan Bulgaria dan Soviet mempelajari dan menguji Vanga sepanjang hidupnya. Para ilmuwan itu bertekad untuk membedah dan memahami kemampuannya. Mereka menyimpulkan bahwa Vanga sangat akurat dalam prediksinya sehingga dia disebut-sebut memiliki tingkat keberhasilan 85%.