Sistem rudal atau roket jarak jauh atau multiple launch roket system (MLRS) akan dikirimkan oleh Amerika Serikat dan Inggris ke Ukraina. Para pakar sepakat senjata ini adalah yang paling powerful, yang dikirim negara barat sejauh ini. Akan tetapi sepertinya jumlah yang dikerahkan kurang banyak.
AS akan mengirim sekitar 4 unit sistem MLRS tipe M142 Himars. Sedangkan Inggris kurang lebih sama. Nah, jumlah itu menurut Ukraina kurang banyak untuk memukul mundur Rusia atau bahkan mengalahkan mereka.
Oleksiy Arestovych, penasihat militer Ukraina, meyakini bahwa rudal jarak jauh itu akan mengubah permainan. Sayangnya menurutnya, jumlahnya tidak cukup untuk melibas Rusia.
"Semakin sedikit MLRS yang kami dapat, maka akan semakin buruk situasinya. Tentara kami akan terus tewas dan kehilangan pijakan," katanya seperti dikutip detikINET dari Guardian, Selasa (7/6/2022).
MLRS yang bisa menembak puluhan bahkan ratusan kilometer adalah senjata dengan daya jangkau terjauh yang akan dimiliki Ukraina. Nah agar efektif melawan Rusia, Ukraina butuh sekitar 60 unit MLRS.
"Jika kami mendapatkan 60 sistem itu, maka Rusia akan kehilangan semua kemampuan untuk merangsek maju. Mereka akan terhenti. Jika kami mendapat 40, mereka masih bisa maju, tapi sangat lambat dengan korban besar, dengan 20, mereka akan terus maju tapi korbannya lebih banyak dari saat ini," papar dia.
Sebenarnya Amerika punya ratusan sistem senjata MLRS itu dan Inggris memiliki puluhan, sehingga mereka bisa saja mengirim lebih banyak. Namun mungkin dengan berbagai pertimbangan, baru sejumlah kecil yang diberikan ke Ukraina.
Halaman selanjutnya, senjata jarak jauh jadi penentu >>>
(fyk/fay)