
-
01 Kominfo Ungkap Isi Surat Facebook Soal Kebocoran Data
-
02 Diselidiki AS, Huawei bakal Senasib dengan ZTE?
-
03 Dilanda Krisis, Facebook Malah Untung Besar
-
04 FotoINET Mengintip Deretan Teknologi Rumah Pintar LG di Korea
-
05 Jack Ma: Kita Harus Lepas dari Teknologi Amerika!
-
06 Iron Spider bakal Hadir di Game Terbaru Spider-Man
-
07 Laporan dari Singapura Alasan Iron Man Pakai Ponsel Lipat Jadul di Avengers: Infinity War
-
08 Browser Baru Opera Punya Kemampuan Spesial
-
09 FotoINET Kisah YouTuber Bule Tinggal di Pemukiman Kumuh Terbesar Asia
-
10 NIK dan KK Bikin Gagal Registrasi, Coba Lapor ke Nomor Ini
- SELENGKAPNYA
-
01 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
02 Apple Ejek Play Store Android
-
03 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
04 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
05 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
06 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
07 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
08 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
09 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
10 Facebook Indonesia Kena Blokir Kalau...
Senin, 20 Mar 2017 17:51 WIB
Penantang Baru Lazada cs, Punya Andalan Augmented Reality

Jakarta - Para pecinta belanja online dimanjakan dengan berbagai pilihan aplikasi belanja di ponsel mereka. Sebagai pendatang baru, Tandamata pun harus menawarkan sesuatu yang berbeda.
"Tren di berbagai belahan dunia saat ini menunjukkan kecenderungan yang kuat akan kewirausahaan. Banyak sekali wirausaha, UKM melahirkan produk unik dan berkualitas, namun terkendala dalam pemasarannya," kata Enrico Pitono, Chairman Matata, perusahaan teknologi yang membuat aplikasi Tandamata.
Saat peluncuran Tandamata di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017), Enrico menjelaskan kebanyakan usaha kecil menengah (UKM) sulit menjual hasil karya mereka. Biaya operasional yang tinggi serta faktor kepercayaan pelanggan jadi salah satu faktor utamanya.
"Ketika kami bilang mau buat Tandamata ini, memang banyak yang berkomentar, 'Aplikasi belanja? Sudah ada Lazada, Matahari Mall dan lain-lainnya. Lo mau melawan yang udah gede-gede itu?'. Tapi kami punya alasan untuk itu," kata Enrico percaya diri.
Tandamata yang resmi diluncurkan hari ini, adalah aplikasi yang dibuat untuk menjadi wadah berkumpulnya produk-produk bermutu hasil wirausahawan Indonesia. Sesuai namanya, aplikasi ini membantu konsumen mencari tanda mata atau hadiah bagi orang-orang spesial.
"Konsumen belanja online itu kebanyakan perempuan dan umumnya membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain. Tandamata mempermudahnya dengan menghadirkan produk yang sudah kami kurasi," sebutnya.
Menurutnya, mencari hadiah di aplikasi belanja online yang sudah ada seringkali membingungkan. Kalau pun dicari melalui fitur pencarian, hasilnya seringkali tidak relevan.
"Saya pernah coba cari dari layanan belanja online yang sudah besar, tak perlu saya sebut namanya. Tampilannya ramai dan penuh sekali, sulit menemukannya. Ketika search 'hadiah untuk wanita' misalnya, hasilnya ngaco," ujarnya.
Augmented Reality
Satu hal lagi yang membedakan Tandamata secara signifikan dengan aplikasi belanja online yang sudah ada, adalah dibenamkannya augmented reality (AR). Teknologi ini menjawab tantangan berbelanja online yang sering dikeluhkan oleh konsumen, yakni barang yang dibeli tidak sesuai dengan gambar.
"AR ini memungkinkan konsumen menjajal langsung bagaimana benda yang mereka pilih terlihat di tempat yang diinginkan. Misalnya beli bantal, seperti apa jika dipadankan dengan sofa di rumah. Atau pajangan kembang, apakah besarnya sesuai atau tidak," paparnya.
Dalam presentasinya, Enrico mendemokan bagaimana ketika ingin membeli bantal, pengguna bisa 'menjajalnya' dengan membuka menu AR di aplikasi, lalu diarahkan ke QR code yang sudah disediakan. Ketika bantal sudah muncul, tablet atau smartphone diarahkan ke sofa dan terlihat seperti apa nantinya jika jadi membelinya.
Namun fitur ini dijanjikan Enrico baru akan bisa dipakai pada 17 Agustus mendatang karena masih dalam pengembangan. Sejauh ini, pengguna baru bisa menjajal versi betanya.
"Semua tantangan belanja online ada dalam checklist kami dan ada solusinya. Karena itu kami yakin bisa bersaing dengan nama-nama yang udah besar itu tadi," tutup Enrico. (rns/rns)
"Tren di berbagai belahan dunia saat ini menunjukkan kecenderungan yang kuat akan kewirausahaan. Banyak sekali wirausaha, UKM melahirkan produk unik dan berkualitas, namun terkendala dalam pemasarannya," kata Enrico Pitono, Chairman Matata, perusahaan teknologi yang membuat aplikasi Tandamata.
Saat peluncuran Tandamata di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017), Enrico menjelaskan kebanyakan usaha kecil menengah (UKM) sulit menjual hasil karya mereka. Biaya operasional yang tinggi serta faktor kepercayaan pelanggan jadi salah satu faktor utamanya.
![]() |
"Ketika kami bilang mau buat Tandamata ini, memang banyak yang berkomentar, 'Aplikasi belanja? Sudah ada Lazada, Matahari Mall dan lain-lainnya. Lo mau melawan yang udah gede-gede itu?'. Tapi kami punya alasan untuk itu," kata Enrico percaya diri.
Tandamata yang resmi diluncurkan hari ini, adalah aplikasi yang dibuat untuk menjadi wadah berkumpulnya produk-produk bermutu hasil wirausahawan Indonesia. Sesuai namanya, aplikasi ini membantu konsumen mencari tanda mata atau hadiah bagi orang-orang spesial.
"Konsumen belanja online itu kebanyakan perempuan dan umumnya membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain. Tandamata mempermudahnya dengan menghadirkan produk yang sudah kami kurasi," sebutnya.
Menurutnya, mencari hadiah di aplikasi belanja online yang sudah ada seringkali membingungkan. Kalau pun dicari melalui fitur pencarian, hasilnya seringkali tidak relevan.
"Saya pernah coba cari dari layanan belanja online yang sudah besar, tak perlu saya sebut namanya. Tampilannya ramai dan penuh sekali, sulit menemukannya. Ketika search 'hadiah untuk wanita' misalnya, hasilnya ngaco," ujarnya.
![]() |
Augmented Reality
Satu hal lagi yang membedakan Tandamata secara signifikan dengan aplikasi belanja online yang sudah ada, adalah dibenamkannya augmented reality (AR). Teknologi ini menjawab tantangan berbelanja online yang sering dikeluhkan oleh konsumen, yakni barang yang dibeli tidak sesuai dengan gambar.
"AR ini memungkinkan konsumen menjajal langsung bagaimana benda yang mereka pilih terlihat di tempat yang diinginkan. Misalnya beli bantal, seperti apa jika dipadankan dengan sofa di rumah. Atau pajangan kembang, apakah besarnya sesuai atau tidak," paparnya.
Dalam presentasinya, Enrico mendemokan bagaimana ketika ingin membeli bantal, pengguna bisa 'menjajalnya' dengan membuka menu AR di aplikasi, lalu diarahkan ke QR code yang sudah disediakan. Ketika bantal sudah muncul, tablet atau smartphone diarahkan ke sofa dan terlihat seperti apa nantinya jika jadi membelinya.
![]() |
Namun fitur ini dijanjikan Enrico baru akan bisa dipakai pada 17 Agustus mendatang karena masih dalam pengembangan. Sejauh ini, pengguna baru bisa menjajal versi betanya.
"Semua tantangan belanja online ada dalam checklist kami dan ada solusinya. Karena itu kami yakin bisa bersaing dengan nama-nama yang udah besar itu tadi," tutup Enrico. (rns/rns)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
PS5 dan Xbox One Terbaru Rilis 2020?
Kamis, 26 Apr 2018 15:30 WIBPersaingan industri game konsol masih terus memanas. Beredar kabar bila konsol terbaru Microsoft dan Sony siap meluncur di tahun 2020. -
Kolom Telematika
Viral Burung Surakav yang Ternyata Hoax
Kamis, 26 Apr 2018 15:20 WIBDi ranah media sosial ramai beredar postingan mengenai burung bernama Surakav. Netizen awam dibuat terkagum-kagum pada burung ini. -
Dilanda Krisis, Facebook Malah Untung Besar
Kamis, 26 Apr 2018 14:55 WIBKrisis yang melanda Facebook belakangan ini nyatanya tidak cukup kuat untuk menghentikan laju pendapatan dari jejaring sosial raksasa tersebut. -
Iron Spider bakal Hadir di Game Terbaru Spider-Man
Kamis, 26 Apr 2018 14:40 WIBDalam film Avengers: Infinity War Anda akan melihat Spider-Man beraksi dengan kostum barunya pemberian Tony Stark. Kostum ini akan hadir dalam game Spider-Man. -
FotoINET
Mengintip Deretan Teknologi Rumah Pintar LG di Korea
Kamis, 26 Apr 2018 14:10 WIBThinQ dan AI membuat deretan produk rumah tangga LG memudahkan penghuni mengontrol rumah dari jauh sambil beraktivitas. Berikut deretan konsep rumah pintar LG. -
Laporan dari Singapura
Alasan Iron Man Pakai Ponsel Lipat Jadul di Avengers: Infinity War
Kamis, 26 Apr 2018 13:55 WIBJoe Russo, sutradara Avengers: Infinity War, mengungkap alasan kenapa orang sekaya Tony Stark yang punya teknologi canggih masih menggunakan ponsel lipat jadul. -
Kominfo Ungkap Isi Surat Facebook Soal Kebocoran Data
Kamis, 26 Apr 2018 13:26 WIBFacebook akhirnya menjawab semua pertanyaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait kebocoran sejuta data pelanggan di Indonesia. Apa isi suratnya? -
Diselidiki AS, Huawei bakal Senasib dengan ZTE?
Kamis, 26 Apr 2018 12:25 WIBDepartemen Hukum AS sedang menginvestigasi Huawei karena diduga melanggar embargo AS terhadap Iran. -
Browser Baru Opera Punya Kemampuan Spesial
Kamis, 26 Apr 2018 11:56 WIBBrowser anyar yang dibawa Opera kali ini memiliki kemampuan memudahkan pengguna mengoperasikannya hanya dengan satu tangan. -
Jack Ma: Kita Harus Lepas dari Teknologi Amerika!
Kamis, 26 Apr 2018 11:33 WIBLarangan yang menimpa ZTE dalam menggunakan teknologi asal Amerika Serikat dianggap Jack Ma sebagai momen bagi China dan negara lain.