Mengenang Nexus Q, Produk Google yang Dianggap Paling Gagal

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 29 Jun 2022 15:35 WIB
Foto: Dok. Google
Jakarta -

10 tahun lalu, Google merilis sejumlah produk baru di I/O 2012, salah satunya adalah Nexus Q. Desainnya unik, bahkan bisa dibilang futuristis. Dibilang mewah pun rasanya masih bisa, karena material yang dipakai memang premium.

Namun ini mungkin salah satu perangkat buatan Google yang paling gagal sepanjang sejarah. Fungsi utamanya bisa dibilang mirip dengan Chromecast -- yang saat itu belum dirilis --, namun dengan harga jauh lebih mahal.

Nexus Q harganya USD 299, sementara Chromecast sejak awal dipasarkan dengan harga yang miring, mulai dari USD 35. Padahal, fungsinya relatif sama. Yaitu memutar video ataupun audio dari internet, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (28/6/2022).

Nexus Q memang tak sekadar cloud media player, karena perangkat ini mempunyai amplifier kelas audiophile berdaya 25 watt untuk dipasangkan ke speaker pasif. Ini bisa dibilang adalah komponen hardware paling unik yang ada di Nexus Q.

Tak seperti perangkat-perangkat Nexus lain yang merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pabrikan seperti Samsung, Asus, dan LG, Nexus Q benar-benar didesain dan diproduksi oleh Google.

Otaknya menggunakan SoC yang sama dengan Galaxy Nexus, ponsel Nexus terbaru saat itu. Lalu konektornya ada optical, micro HDMI, dan ethernet, membuatnya (seharusnya) cocok sebagai perangkat hiburan utama di ruang keluarga.

Namun kegagalan Nexus Q ada di sisi software (dan juga harganya yang kelewat mahal). Perangkat berbentuk orb ini hanya mendukung layanan Google, seperti Play Music, Play Movies, TV, dan YouTube. Tak ada Netflix dan Spotify, ataupun penyedia layanan streaming musik lainnya.

Jadi, Google memberikan komponen kelas audiophile, namun tak memberikan opsi untuk memutar audio berkualitas tinggi karena tidak ada sumbernya. Layar untuk navigasi juga tak ada, begitu juga remote. Untuk mengontrolnya, pengguna harus menggunakan aplikasi khusus yang ada di Android.

Soal kontrol ini, sebenarnya masih dilanjutkan "kesalahannya" di Chromecast dengan sedikit koreksi. Yaitu membuka fungsi "cast" dari aplikasi pihak ketiga dan harga yang jauh lebih murah. Oh ya, juga mendukung pengguna iOS.

Selangkah lebih maju juga mungkin layak disematkan ke Nexus Q, karena Google menawarkan perangkat ini sebagai perangkat sosial. Di mana lebih dari satu pengguna bisa ikut berkontribusi pada playlist lagu yang sedang diputar. Namun tentu saja mereka masing-masing harus menginstal aplikasi Nexus Q di ponselnya.

Kini, 10 tahun kemudian, hampir semua layanan musik mempunyai fitur sejenis, yaitu membuat playlist bersama. Seperti yang diterapkan di Spotify dan bahkan YouTube Music.

Dan tak butuh waktu lama bagi Nexus Q untuk dicap sebagai produk gagal. Pada akhir Juli 2012, sebulan setelah dipamerkan, Google menunda peluncuran produk tersebut ke konsumen. Terutama setelah banyak ulasan buruk dari perangkat tersebut.

Konsumen yang sudah terlanjur memesan Nexus Q kemudian mendapat perangkat tersebut secara gratis, dan Google diam-diam menghapus Nexus Q dari daftar produk mereka pada akhir 2012.



Simak Video "Video: Upaya Departemen Kehakiman AS untuk Memecah Google"

(asj/asj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork