Ada sejumlah peningkatan yang dihadirkan pada Galaxy S22 Series, salah satunya kamera. Samsung mengklaim ketiga ponsel terbarunya itu piawai merekam video, baik di kondisi terang maupun minim cahaya.
Joshua Sungdae Cho, VP and Head of Visual SW R&D at MX Business menjelaskan Galaxy S22 Series mampu merekam video dengan jelas dan mulus. Mereka menerapkan Auto Framrate, ini adalah teknologi AI secara intuitif menyesuaikan kecerahan bidikan dengan mengubah eksposur secara otomatis.
"Super Night mode menyesuaikan frame rate hingga 24fps di FHD dan menggunakan teknologi multi-framing untuk mengurangkan noise," ungkapnya saat grup interview dengan sejumlah media secara online belum lama ini.
Samsung pun menerapkan AI Segmentation secara realtime untuk meningkatkan kualitas video. Ada tiga aspek yang diterapkan, yakni auto white balance, auto exposure dan auto focus.
"Kami memanfaatkan NPU untuk melacak objek dan mengubah tiga aspek tadi, semuanya secara real time. Jadi pengguna bisa mendapatkan video berkualitas," terang Cho.
Pada Galaxy S22 series, Samsung membawa Super Steady VDIS untuk memberikan kestabilan saat merekam video. Fitur ini memadukan hardware dan software algoritma.
Untuk hardware, Samsung meningkatkan kalibarasi OIS hingga 50% dari 0,95 derajat hingga 1,5 derajat, dan gyroscope yang sebelumnya menggunakan 200Hz menjadi 833 Hz.
"Dengan menggunakan solusi Super Steady VDIS kami bisa mengurangi pergerakan kamera dan menghasilkan video yang sangat stabil," ujar Cho.
Samsung turut memaksimalkan penggunaan sensor baru di Galaxy S22 series untuk menampilkan lebih banyak warna. Umumnya sensor menghadirkan dukungan 10bit. Oleh raksasa teknologi Korea Selatan ini menggabungkan 10bit HOG dan 10bit LOG menghasilkan output 12bit real time.
"Pengguna bisa menikmati video HDR dengan detail yang lebih bagus lagi," klaim Cho.
Galaxy S22 series turut diberikan fitur auto framing di kamera depan maupun belakang, serta bisa dinyalakan dan dimatikan secara manual. Fitur ini yang bisa melacak hingga 10 objek dan secara otomatis menyesuaikan fokus pada mereka. Namun pengguna bisa mengunci satu objek sehingga fokus kamera akan mengikuti pergerakannya.
(afr/fay)