Hasil survei menemukan semakin banyak orang kelas atas yang menggandrungi barang-barang lokal. Hal ini diketahui dari hasil survei yang dipaparkan dalam acara 'Pemaparan Hasil Riset Harbolnas 2023' oleh idEA (Asosiasi Ecommerce Indonesia), Kamis (21/12/2023), di Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp 25,7 triliun, terlihat juga masyarakat pada kelompok status sosial kelas atas makin gandrung pada produk lokal.
Direktur NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri menegaskan temuan ini diperkuat oleh hasil yang menunjukkan bahwa pelaku belanja online pada Harbolnas kali ini didominasi masyarakat dengan kelas ekonomi atas.
"Seiring dengan itu, transaksi produk lokal meningkat di banyak kategori. Yang paling mencolok ada di kategori personal care," ujar Rusdy.
"Kita lihat banyaknya bermunculan merek-merek lokal untuk kategori perawatan tubuh dan wajah. Merek-merek ini ternyata sangat diterima masyarakat, terlebih kelas atas," lanjutnya.
Dari survei terhadap 1.070 responden dari 43 kota, diketahui bahwa pelaku belanja online dikuasai oleh kelas atas dengan persentase 43%, naik 2% dari tahun sebelumnya. Disusul kelas B dengan 33%, kelas C 18%, dan kelas DE sebanyak 6%.
Adapun brand lokal yang paling banyak dibeli saat Harbolnas 12.12 adalah Indomie dan juga Wardah. Untuk kategori bill payment atau topup, dipegang oleh Telkom Indonesia, BPJS Kesehatan dan Smartfren.
Simak Video "Video idEA ke Pemerintah: Tolong Perhatikan, E-Commerce Masih Penuh Tekanan"
(ask/rns)