2. Shopee
Shopee belakangan menjadi salah satu e-commerce paling banyak pengunjungnya di Indonesia. Kantor pusat Shopee berbasis di Singapura dan berada di bawah induk Sea Group, sebelumnya bernama Garena.
Sea juga adalah induk usaha Shopee yang beroperasi di Indonesia melalui kepemilikan 100% terhadap PT Shopee International Indonesia.
Nah, salah satu investor besar Sea Group adalah Tencent, raksasa teknologi China yang didirikan oleh triliuner Pony Ma atau Ma Huateng. Menurut CNBC Indonesia, Tencent memiliki 34% saham pada SEA.
3. Lazada
Lazada adalah e-commerce yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Alibaba, raksasa toko online yang didirikan oleh Jack Ma. Alibaba sebagai penguasa e-commerce di Tiongkok, mulai menancapkan cengkramannya di Indonesia pada April 2016 silam.
Kala itu Alibaba membeli 51% saham Lazada senilai USD 1 miliar, sehingga membuatnya menjadi pemegang saham utama e-commerce asal Jerman tersebut.
Tak puas dengan jumlah itu, pada tahun 2017 Alibaba kembali meningkatkan kepemilikannya di Lazada hingga 83% dengan total investasi mencapai USD 4 miliar. Tak hanya di Lazada, Alibaba juga menanamkan dana di Tokopedia.
4. Bukalapak
Bukalapak belum lama ini mendapatkan dana segar. Microsoft dikabarkan menginvestasikan dana senilai USD 100 juta setara Rp 1,4 triliun ke Bukalapak.
Di transaksi ini Microsoft bersama pendukung lainnya GIC Pte dan Grup Emtek, mereka menginvestasikan dengan penilaian antara USD 2,5 miliar dan USD 3 miliar. Pendukung lain Bukalapak termasuk Ant Group Co yang juga milik orang terkaya China Jack Ma.
Mengawali kerja sama antara Bukalapak dengan Microsoft, Bukalapak akan mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud yang mereka andalkan.
(fyk/fay)