
-
01 FotoINET Deretan Perusahaan China yang Kian Menakutkan
-
02 Orang Terkaya Sejagat Dulu Kerja di McDonald's
-
03 Jangan Sedih! Foto WhatsApp yang Dihapus Bisa Kembali
-
04 FotoINET Berbagai Kelakuan Orang Main Ponsel, Kalian Termasuk?
-
05 Twitter Larang Kaspersky Ngiklan
-
06 iPhone SE 2 Meluncur Mei, Apa yang Baru?
-
07 FotoINET Kamar Mewah Ini Surganya Gamer, Yuk Intip Isinya!
-
08 Asisten Digital Huawei Terinspirasi Film 'Her'
-
09 ZTE Tambah Bukti Lawan Amerika
-
10 Wah! Alienware Bikin Kamar Hotel Khusus Gamer
- SELENGKAPNYA
-
01 Tergiur iPhone X Murah di OLX, Karyawati ini Tertipu Belasan Juta
-
02 Pelanggan Kena Tipu Beli iPhone X, Ini Tanggapan OLX
-
03 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
04 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
05 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
06 5 Jam Dicecar DPR, Facebook Jadi Diblokir di Indonesia?
-
07 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
08 Hampir Dua Minggu Menkominfo 'Dicuekin' Facebook
-
09 Siap-siap 5G, Pemerintah Sediakan Tiga Opsi Frekuensi
-
10 Facebook Indonesia Diberi Deadline 1 Bulan
Rabu, 23 Nov 2016 18:54 WIB
Laporan dari Singapura
Menteri Rini: Network Sharing Malah Bikin Asing Takut Investasi

Singapura - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menyebut ada ketidakadilan jika pemerintah tetap melanjutkan pembahasan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 52/2000 dan No. 53/2000 tentang network sharing.
Pasalnya, kata Rini, hal tersebut merugikan Telkomsel yang sudah lebih dulu membangun infrastruktur jaringan dengan investasi dan resiko yang besar. Di sisi lain, network sharing malah akan menimbulkan iklim ketidakpastian investor asing.
"Kalau tidak kita bicarakan (network sharing), bukan hanya di telekomunikasi. Nanti investor, misalnya asing masuk, melakukan suatu hal dengan risiko tinggi dia ambil, karena dia yakin investasi Indonesia," ucap Rini ditemui di Suntec Exhibition, Singapura, Rabu (23/11/2016).
"Kalau kemudian terus ada kewajiban (network sharing), harus sekarang dibagi ya, mereka (investor asing) kan mulai mikir, mau nggak ya aku ambil investasi seperti ini, sudah jalan ambil risiko tinggi, terus setelah sukses, tapi harus dibagi," tambahnya.
Menurut Rini, kalau pun network sharing ditetapkan nantinya, Telkomsel yang selama ini sudah membangun banyak jaringan di daerah pelosok, harus mendapat kompensasi atas besarnya risiko dan investasi yang digelontorkan di masa lalu.
"Ini yang kita sudah ingatkan ke pemerintah, kalau pun iya tolong dong kalkulasi risiko awal yang kita ambil waktu itu, dengan segala cost-nya harus terhitung. Kita minta tolong tambahkan itu," kata Rini yang mengambil sikap membela anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TKLM) ini. (fyk/rou)
Pasalnya, kata Rini, hal tersebut merugikan Telkomsel yang sudah lebih dulu membangun infrastruktur jaringan dengan investasi dan resiko yang besar. Di sisi lain, network sharing malah akan menimbulkan iklim ketidakpastian investor asing.
"Kalau tidak kita bicarakan (network sharing), bukan hanya di telekomunikasi. Nanti investor, misalnya asing masuk, melakukan suatu hal dengan risiko tinggi dia ambil, karena dia yakin investasi Indonesia," ucap Rini ditemui di Suntec Exhibition, Singapura, Rabu (23/11/2016).
"Kalau kemudian terus ada kewajiban (network sharing), harus sekarang dibagi ya, mereka (investor asing) kan mulai mikir, mau nggak ya aku ambil investasi seperti ini, sudah jalan ambil risiko tinggi, terus setelah sukses, tapi harus dibagi," tambahnya.
Menurut Rini, kalau pun network sharing ditetapkan nantinya, Telkomsel yang selama ini sudah membangun banyak jaringan di daerah pelosok, harus mendapat kompensasi atas besarnya risiko dan investasi yang digelontorkan di masa lalu.
"Ini yang kita sudah ingatkan ke pemerintah, kalau pun iya tolong dong kalkulasi risiko awal yang kita ambil waktu itu, dengan segala cost-nya harus terhitung. Kita minta tolong tambahkan itu," kata Rini yang mengambil sikap membela anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TKLM) ini. (fyk/rou)
Berita Terkait
News Feed
-
Orang Terkaya Sejagat Dulu Kerja di McDonald's
Senin, 23 Apr 2018 06:32 WIBPemilik raksasa toko online Amazon ini menceritakan pengalamannya kala itu. -
FotoINET
Berbagai Kelakuan Orang Main Ponsel, Kalian Termasuk?
Minggu, 22 Apr 2018 22:31 WIBKemana saja kita pergi, ponsel selalu menemani. Kelakuan orang main ponsel memang bermacam-macam, tapi rata-rata pasti pernah pernah mengalami hal-hal ini. -
FotoINET
Berbagai Foto Sebelum dan Sesudah yang Mengesankan
Minggu, 22 Apr 2018 08:08 WIBMelihat sebuah perubahan memang seringkali mengejutkan. Berikut berbagai foto sebelum dan sesudah mulai dari yang lucu, menyedihkan hingga mengesankan. -
Twitter Larang Kaspersky Ngiklan
Minggu, 22 Apr 2018 21:43 WIBPemerintah AS bukan satu-satunya yang paranoid dengan Kaspersky Lab. Twitter pun demikian, terlihat dari larangan beriklan yang disampaikannya kepada Kaspersky. -
Jangan Sedih! Foto WhatsApp yang Dihapus Bisa Kembali
Minggu, 22 Apr 2018 19:38 WIBTerkadang, kita menyesal menghapus foto atau video di WhatsApp karena ternyata di kemudian hari membutuhkannya. Jangan sedih, WhatsApp bisa mengembalikannya. -
FotoINET
Keindahan Jupiter yang Mirip Mega Mendung
Minggu, 22 Apr 2018 13:01 WIBSetiap planet punya pesonanya masing-masing, termasuk Jupiter. Jika dilihat-lihat, ternyata planet ini terlihat seperti motif batik mega mendung asal Cirebon. -
Asisten Digital Huawei Terinspirasi Film 'Her'
Minggu, 22 Apr 2018 18:26 WIBSamantha di film Her menginspirasi Huawei membuat asisten digital yang bisa berinteraksi dengan luwes dan memiliki emosi seperti manusia. -
iPhone SE 2 Meluncur Mei, Apa yang Baru?
Minggu, 22 Apr 2018 17:40 WIBApple segera memperbarui generasi iPhone SE selanjutnya dalam waktu dekat. Smartphone tersebut siap meluncur pada Mei 2018. -
FotoINET
Kamar Mewah Ini Surganya Gamer, Yuk Intip Isinya!
Minggu, 22 Apr 2018 16:38 WIBAlienware memanjakan gamer dengan membuatkan kamar khusus di sebuah hotel. Bagaikan surga, apa saja ada! Yuk, lihat seperti apa isinya. -
ZTE Tambah Bukti Lawan Amerika
Minggu, 22 Apr 2018 15:24 WIBMasalah berat yang menimpa ZTE membuatnya harus berjuang melawan Departemen Perdagangan AS. Dalam proses ini, ZTE diperbolehkan menambah bukti.