
-
01 21 Wanita Muda Indonesia Inspiratif di Industri Digital
-
02 Kolom Telematika Viral Burung Surakav yang Ternyata Hoax
-
03 Data Science Weekend 2018: Melihat Masa Depan Industri Data
-
04 Perang Smartphone, Huawei: Indonesia Masih Sensitif Harga
-
05 FotoINET Deretan Ponsel Canggih yang Muncul di Film Avengers
-
06 Kominfo Ungkap Isi Surat Facebook Soal Kebocoran Data
-
07 FotoINET Deretan Raksasa Teknologi Amerika Penguasa Dunia
-
08 Dilanda Krisis, Facebook Malah Untung Besar
-
09 Diselidiki AS, Huawei bakal Senasib dengan ZTE?
-
10 Iron Spider bakal Hadir di Game Terbaru Spider-Man
- SELENGKAPNYA
-
01 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
02 Apple Ejek Play Store Android
-
03 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
04 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
05 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
06 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
07 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
08 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
09 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
10 Facebook Indonesia Kena Blokir Kalau...
Rabu, 14 Jun 2017 03:28 WIB
Polisi Dinilai Belum Optimal Lacak Penyebar Baladacintarizieq

Jakarta - Pihak kepolisian dinilai belum optimal melakukan pencarian sumber utama penyebar chat mesum yang dipublikasikan di situs baladacintarizieq.
"Ada beberapa teknik yang belum dilakukan oleh polisi sebenarnya, yang upload (pertama kali) di internet itu siapa," kata ahli forensik digital Ruby Alamsyah.
Beberapa teknik, apa saja? "Ada lah, nanti terlalu teknis," lanjut Ruby saat ditemui di kampus Universitas Gunadarma, Jakarta, baru-baru ini.
"Tekniknya nge-trace (lacak) saja lah. Di cyber crime itu biasanya ninggalin cyber trail," masih kata dia.
Cyber trail yang dimaksud adalah jejak digital yang ditinggalkan oleh pelaku penyebaran chat mesum tersebut.
"Masalah teknisnya itu tergantung cyber trail yang tertinggal itu jenisnya apa. Tinggal kita pintar-pintar cari cyber trail yang tertinggal itu seperti apa," ungkapnya lebih lanjut.
Ruby sendiri dulu sempat menjadi saksi ahli saat mengungkap kasus Ariel dan Luna Maya beberapa tahun yang lalu di pengadilan.
Berkaca dari pengalamannya, metode yang sama sebenarnya bisa saja dilakukan dalam kasus yang melibatkan nama Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein tersebut.
"Saya waktu itu tidak menyentuh Ariel. Saya hanya diminta membuktikan saja dengan bukti yang ada. Setelah saya trace hampir tiga minggu, dapat 23 orang, sembilan jadi tersangka, sampai akhirnya dapat yang pertama kali menyebar," kata Ruby.
"Untuk kasus ini, logikanya sama saja. Trace saja dulu di internetnya. Habis itu dapat komputernya, dapat device-nya. Dia dapatnya bener gak sih? Apa barangnya bikinan atau dapat dari orang lain, dari siapa?"
"Tapi bisa di-define, itu komputer studionya Ariel, kok. Saya dapat yang terakhir (sebar) dan dia ngakuin dia dapat dari hardisk Ariel. Komputer studionya kebetulan sudah dibawa oleh stafnya, sudah diganti. Karena komputer lama, boleh dibawa pulang," kenang Ruby dalam kasus itu.
Terkait dugaan anonymous penyebar chat yang disebutkan oleh kepolisian berada di Amerika Serikat, Ruby pun menilai, domain situs baladacintarizieq sebenarnya bisa dibuat dari mana saja.
"Domain dotcom bisa di mana saja, bisa ada di Amerika. Ada juga perusahaan yang menyediakan jasa proteksi data domain, whois data, itu juga ada di Amerika Serikat. Kita membuat sebuah domain, belum tentu pakai server di Amerika, walaupun bisa saja iya, namanya juga internet," pungkasnya. (rou/rou)
"Ada beberapa teknik yang belum dilakukan oleh polisi sebenarnya, yang upload (pertama kali) di internet itu siapa," kata ahli forensik digital Ruby Alamsyah.
Beberapa teknik, apa saja? "Ada lah, nanti terlalu teknis," lanjut Ruby saat ditemui di kampus Universitas Gunadarma, Jakarta, baru-baru ini.
"Tekniknya nge-trace (lacak) saja lah. Di cyber crime itu biasanya ninggalin cyber trail," masih kata dia.
Cyber trail yang dimaksud adalah jejak digital yang ditinggalkan oleh pelaku penyebaran chat mesum tersebut.
"Masalah teknisnya itu tergantung cyber trail yang tertinggal itu jenisnya apa. Tinggal kita pintar-pintar cari cyber trail yang tertinggal itu seperti apa," ungkapnya lebih lanjut.
Ruby sendiri dulu sempat menjadi saksi ahli saat mengungkap kasus Ariel dan Luna Maya beberapa tahun yang lalu di pengadilan.
Berkaca dari pengalamannya, metode yang sama sebenarnya bisa saja dilakukan dalam kasus yang melibatkan nama Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein tersebut.
"Saya waktu itu tidak menyentuh Ariel. Saya hanya diminta membuktikan saja dengan bukti yang ada. Setelah saya trace hampir tiga minggu, dapat 23 orang, sembilan jadi tersangka, sampai akhirnya dapat yang pertama kali menyebar," kata Ruby.
![]() |
"Untuk kasus ini, logikanya sama saja. Trace saja dulu di internetnya. Habis itu dapat komputernya, dapat device-nya. Dia dapatnya bener gak sih? Apa barangnya bikinan atau dapat dari orang lain, dari siapa?"
"Tapi bisa di-define, itu komputer studionya Ariel, kok. Saya dapat yang terakhir (sebar) dan dia ngakuin dia dapat dari hardisk Ariel. Komputer studionya kebetulan sudah dibawa oleh stafnya, sudah diganti. Karena komputer lama, boleh dibawa pulang," kenang Ruby dalam kasus itu.
Terkait dugaan anonymous penyebar chat yang disebutkan oleh kepolisian berada di Amerika Serikat, Ruby pun menilai, domain situs baladacintarizieq sebenarnya bisa dibuat dari mana saja.
"Domain dotcom bisa di mana saja, bisa ada di Amerika. Ada juga perusahaan yang menyediakan jasa proteksi data domain, whois data, itu juga ada di Amerika Serikat. Kita membuat sebuah domain, belum tentu pakai server di Amerika, walaupun bisa saja iya, namanya juga internet," pungkasnya. (rou/rou)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
Pelanggan XL Setahun Sumbang Kuota 195 TB ke Sekolah
Kamis, 26 Apr 2018 18:08 WIBGerakan yang dilakukan XL ini telah mengumpulkan lebih dari 195 TeraByte yang terhitung Agustus 2017 sampi Maret 2018. -
21 Wanita Muda Indonesia Inspiratif di Industri Digital
Kamis, 26 Apr 2018 17:17 WIBMereka adalah para wanita muda yang visioner serta memiliki semangat tinggi untuk mengibarkan nama Indonesia melalui teknologi digital. Siapa saja mereka? -
Data Science Weekend 2018: Melihat Masa Depan Industri Data
Kamis, 26 Apr 2018 16:35 WIBGo-Jek, Niometrics, Home Credit Indonesia, Google, AWS, Yellowfin, Bukalapak hingga Kantor Staf Presiden akan jadi pembicara di ajang Data Science Weekend 2018. -
FotoINET
Deretan Raksasa Teknologi Amerika Penguasa Dunia
Kamis, 26 Apr 2018 16:19 WIBTak dapat dipungkiri kalau Amerika Serikat adalah gudangnya perusahaan teknologi yang membuat banyak negara bergantung pada mereka. -
Perang Smartphone, Huawei: Indonesia Masih Sensitif Harga
Kamis, 26 Apr 2018 15:57 WIBPerang harga kembali terjadi di kalangan vendor ponsel di Indonesia. Huawei pun mencoba untuk memberikan pandangannya terhadap situasi tersebut. -
PS5 dan Xbox One Terbaru Rilis 2020?
Kamis, 26 Apr 2018 15:30 WIBPersaingan industri game konsol masih terus memanas. Beredar kabar bila konsol terbaru Microsoft dan Sony siap meluncur di tahun 2020. -
Kolom Telematika
Viral Burung Surakav yang Ternyata Hoax
Kamis, 26 Apr 2018 15:20 WIBDi ranah media sosial ramai beredar postingan mengenai burung bernama Surakav. Netizen awam dibuat terkagum-kagum pada burung ini. -
Dilanda Krisis, Facebook Malah Untung Besar
Kamis, 26 Apr 2018 14:55 WIBKrisis yang melanda Facebook belakangan ini nyatanya tidak cukup kuat untuk menghentikan laju pendapatan dari jejaring sosial raksasa tersebut. -
Iron Spider bakal Hadir di Game Terbaru Spider-Man
Kamis, 26 Apr 2018 14:40 WIBDalam film Avengers: Infinity War Anda akan melihat Spider-Man beraksi dengan kostum barunya pemberian Tony Stark. Kostum ini akan hadir dalam game Spider-Man. -
FotoINET
Mengintip Deretan Teknologi Rumah Pintar LG di Korea
Kamis, 26 Apr 2018 14:10 WIBThinQ dan AI membuat deretan produk rumah tangga LG memudahkan penghuni mengontrol rumah dari jauh sambil beraktivitas. Berikut deretan konsep rumah pintar LG.